Selasa, 07 Juli 2009

Hidupkan Kembali Fungsi Sosial Masjid

republika.co.id JAKARTA -- Masjid dinilai perlu meningkatkan fungsi sosialnya. Sejatinya, masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, namun juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, kebudayaan, dan sosial umat. Kini, kebanyakan masjid di Tanah Air hanya berfungsi sebagai tempat ibadah.

"Dilihat dari sejarah, masjid tidak hanya untuk ibadah. Bahkan, masjid juga menjadi pusat kebudayaan, tapi lama-kelamaan fungsi sosial masjid berkurang, hanya fungsi sebagai tempat ibadah yang tertinggal," ujar Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Arief Subhan, kepada Republika, Senin (6/7).

Menurut Arief Subhan, guna menghidupkan dan memakmurkan masjid-masjid di Tanah Air diperlukan pembenahan terhadap manajemen masjid. Menurut dia, berkurangnya fungsi sosial masjid membuat masjid terlihat kosong. "Namun, tidak semua masjid mengalami kekosongan jamaah, masih ada sejumlah masjid yang digandrungi jamaah," paparnya.

Arief mengungkapkan, agar tak ditinggalkan umat, pengurus masjid perlu mengelola tempat ibadah itu dengan manajemen yang baik, seperti adanya transparasi sumbangan yang masuk atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menarik.

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Republika, sebanyak 83,5 persen dari 1.307 responden menyatakan masjid bukan hanya tempat ibadah. Bahkan, sebanyak 84,2 persen responden memandang perlu dan bahkan sangat perlu masjid digunakan sebagai tempat kegiatan nonkeagamaan.

Dalam survei itu, juga terungkap bahwa aktivitas yang digelar di masjid-masjid kurang menarik. Pendapat itu dilontarkan sebanyak 81,41 persen responden. Inilah yang membuat umat kurang tertarik untuk datang ke masjid, selain untuk shalat Jumat.

"Masyarakat Indonesia harusnya meniru negara Malaysia dan Brunei Darussalam, yang memiliki ide untuk menerapkan manajemen masjid modern yang baik," papar Arief. Menurut dia, pengurus masjid di setiap daerah bisa mengadopsi manajemen organisasi nonprofit. "Saya rasa ini dasar dari perbaikan masjid. Insya Allah akan mengundang jamaah masjid untuk datang."

Sebenarnya, fasilitas masjid-masjid di Indonesia sudah sangat layak. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Republika, sebanyak 81,4 persen umat menilai masih lemahnya manajemen takmir masjid dalam mengelola kegiatan.

Mengenai kemampuan dan kreativitas takmir masjid, sebanyak 53,2 persen responden mengakui takmir masjid memilikinya, namun sebanyak 46,8 persen berpendapat sebaliknya. Itu berarti masih cukup banyak takmir masjid yang belum memiliki kemampuan dan kreativitas dalam hal ketakmiran. she

Tidak ada komentar:

Posting Komentar