Kamis, 25 Juni 2009

Kalla Kritik Masjid di Indonesia

news.okezone.com, Jakarta-Tidak hanya ahli berdagang, Wakil Presiden Jusuf Kalla ternyata juga memiliki keahlian di bidang arsitektur, khususnya untuk bangunan rumah ibadah.

Di depan ratusan peserta Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Masjid Agung, Masjid Raya, dan Masjid Potensial, Kalla mengeritik arsitektur dan tata ruang masjid-masjid di Indonesia. Mantan pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan itu menilai tata ruang sarana pendukung masjid-masjid di Indonesia yang masih amburadul.

"Kalau kita bangun masjid, beberapa hal harus kita perhatikan. Pertama, lokasinya. Kita ingin masjid yang bagus, tetapi lokasi kurang bagus, juga fungsinya menjadi kurang. Kedua, arsiteknya, terutama hubungannya dengan fungsi. Banyak masjid kadang-kadang kokoh, tetapi arsitekturnya tidak fungsional," kata Kalla dalam 'kuliah singkat' saat pembukaan Silaknas di Gedung II Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (12/6/2009).

Selain lokasi, arsitektur bangunan masjid yang tertutup menurut Kalla, tidak pas untuk iklim tropis seperti di Indonesia. Dengan bangunan yang serba tertutup, akan berdampak pada pemakaian energi ekstra untuk penyejuk udara. Hal itu dirasa tidak efektif, apalagi jika bangunan masjid yang cukup besar, sementara jumlah jemaah yang beribadah tidak seimbang.

"Di Makassar, dikasih terbuka udaranya. Terus ada yang bilang nanti ada yang curi, saya bilang apanya yang mau dicuri di masjid? Paling berharga jam, tidak ada lebih mahal daripada jam di masjid. Daripada bikin masjid yang tertutup," kisahnya disambut tawa para undangan.

'Kuliah pagi' dari Kalla berlanjut ke soal tata suara di dalam masjid. Dia mengeluhkan semrawutnya penempatan pengeras suara di sudut-sudut masjid. Sering kali hal itu yang merusak suasana peribadahan karena jemaah tidak bisa menangkap apa yang diucapkan khotib.

Kalla menceritakan, pengalamannya di kampung halaman saat menghadiri acara yang mengundang AA Gym. Saat itu suara dari sound system tidak terdengar jelas sehingga pesan yang disampaikan AA Gym tidak terdengar jelas.

"Dia ketawa, kita tidak ketawa karena kita tidak tahu apa yang dia bilang. Karena kita ke masjid, disamping beribadah, ingin mendengarkan dakwah. Kalau speaker jelek, habislah dakwah dan itu banyak terjadi," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar